Model Pembelajaran Cooperative Learning (MPCL) beranjak dari dasar pemikiran “getting better together”, yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Melalui MPCL, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam PBM, melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. Proses pembelajaran dengan MPCL ini mampu merangsang dan menggugah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 6 orang siswa (Stahl, 1994). Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara bekerjasama (cooperative).
Sementara itu, menurut Nur (2001: 3) pembelajaran yang menggunakan model Cooperative Learning pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
- Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
- Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, bangsa, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda.
- Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
1. Teknik Jigsaw
Menurut Suhardi (2001) mengatakan bahwa teknik Jigsaw adalah suatu teknik belajar diskusi kelompok yang digambarkan sebagai berikut:
- Satu kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, banyaknya anggota kelompok disesuaiakan dengan banyaknya problem yang ditawarkan guru, kelompok-kelompok ini disebut dengan home group (kelompok asal).
- Setiap anggota home group diberi problem yang berbeda-beda, tetapi masing-masing home group diberi persoalan yang sama yang sesuai dengan Indikatornya. Dengan batasan waktu tertentu masing-masing anggota kelompok diskusi menyelesaikan problemnya secara individu.
- Anggota home group akan berpencar dan membentuk kelompok baru yang membawa persoalan yang sama, kelompok ini disebut expert group (kelompok ahli). Di kelompok inilah mereka berdiskusi untuk menyamakan persepsi atas jawaban mereka.
- Setelah selesai mereka kembali ke home group dan anggota-anggotanya mensosialisasikan hasil/jawaban dari kelompok ahli tersebut lewat presentasi perkelompok. Diskusi dengan Teknik Jigsaw adalah suatu pengembangan dari pembelajaran yang inovatif dan kooperatif dimana peranan siswa sangat besar sekali.
2. Hakikat Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw
Model pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson Johnson, 1993) yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Falsafah yang mendasari pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw (pembelajaran gotong-royong) dalam pendidikan adalah “homo homoni socius” yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Cooperative Learning Teknik Jigsaw adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam belajar atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan-bahan pelajaran.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning Teknik Jigsaw”, bahwa model pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw tidak sama dengan sekedar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning Teknik Jigsaw. Untuk itu harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong- royong yaitu:
- Saling ketergantungan positif.
- Tanggung jawab perseorangan.
- Tatap muka.
- Komunikasi antar anggota.
- Evaluasi proses kelompok.
Model pembelajaran Cooperative dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al (2000), yaitu:
- Hasil belajar akademik.
- Penerimaan terhadap perbedaaan individu.
- Pengembangan keterampilan sosial.
Langkah-langkah dalam penerapan Teknik Jigsaw adalah sebagai berikut:
- Guru membagi satu kelas menjadi beberapa kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok Jigsaw (gigi gergaji). Misalnya 1 kelas dengan jumlah 40 siswa dan materi pembelajaran yang kan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 40 siswa akan terdapat 5 kelompok ahli yang beranggotakan 8 siswa dan 8 kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari oleh kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok, baik yang ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal.
- Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan perundingan salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.
- Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.
- Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke kuis berikutnya.
- Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi pembelajaran.
Hal-hal yang dapat menghambat proses proses pembelajaran dalam penerapan Cooperative Learning Teknik Jigsaw adalah:
- Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw.
- Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatif kecil, sehingga hanya segelintir orang yang menguasai arena kelas, yang lain hanya sebagai penonton.
- Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw.
- Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.
- Terbatasnya pengetahuan siswa.
mas saya mautanya, bagaimana sejarah tentang jigsaw/asal muasal di namakan jigsaw
media apa aja sich yg bisa digunakan dalam teknik jigsaw….?
mas saya mau tanya, kalau Jigsaw digunakan untuk keterampilan menulis dalam pembejajaran bahasa asing apakah cocok? karena setahu saya keterampilan menulis/mengarang adalah ktrmpilan yg paling sulit di antara ketermpilan yg lain,, apakah perlu pendekatan ataupun metode lain jika ingin menggunakan Jigsaw utk ktrmpilan menulis. trima kasih mas, saya sangat mengharap balasan anda.
Cooperative Learning Teknik Jigsaw
terima kasih mas saya sangat terbantu….
saya sedang menulis skripsi
@ Dona:
Ya sama2 semoga skripsinya lancar saja
Its good article
Cooperative Learning Teknik Jigsaw
terima kasih mas saya sangat terbantu….
saya sedang menulis skripsi
Cooperative Learning Teknik Jigsaw
terima kasih mas saya sangat terbantu….
saya sedang menulis skripsi